Pages

Sunday, January 23, 2011

Tuhan atau Manusia?


Jika selama ini selalu ada pertanyaan, ‘Telur dulu atau ayam dulu?’, tiba-tiba saja terbersit dalam pikiran saya.. ‘Tuhan dulu atau manusia dulu?’. Pertama-tama tanpa mengurangi rasa hormat, saya tidak bermaksud menghina Tuhan, atau agama tertentu, ini hanya permainan logika dan sikap mengkritisi..

Dari sebuah tweet teman yang dimention ke saya, dia mengatakan bahwa ‘manusia itu ciptaan Tuhan.’ Tiba-tiba saya merasa aneh, dan menyadari sebuah keganjilan di sana. Logika saya berjalan dan cenderung agak frontal, maaf..

Pertama, darimana asala kata Tuhan? Bagaimana manusia mengenal Tuhan? Ya tentu saja penemu kata ‘Tuhan’ itu adalah manusia. Manusia juga yang mendefinisikan apa itu ‘Tuhan’. Di luar semua agama, manusia kemudian mengatakan bahwa dirinya diciptakan oleh ‘Tuhan’, sebuah kata yang secara logika sebenarnya diciptakan oleh manusia itu sendiri. Bahkan belum ada satu manusia pun yang bisa mendeskripsikan dengan pasti seperti apa itu ‘Tuhan’.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada dua definisi kata ‘Tuhan’. Pertama: sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai yang Mahakuasa, Mahaperkasa, dsb: -- Yang Maha Esa. Kedua: sesuatu yang dianggap sebagai Tuhan: pada orang-orang tertentu uanglah sebagai – nya. Jadi intinya, ‘Tuhan’ adalah ‘sesuatu’. ‘Sesuatu’ bisa diartikan sebagai ‘benda’. Benda.. bukankah benda itu diciptakan manusia?

Jadi jika didasarkan pada judul tulisan ini, mana yang terlebih dulu muncul? Tuhan atau manusia? Toh pada saat jaman manusia belum mengenal tulisan, manusia hanya menyembah alam dan roh leluhur, bukan Tuhan. Tuhan baru “muncul” setelah manusia mulai mengenal tulisan. Bisakah ini diartikan bahwa ‘Tuhan’ adalah buah dari akal pemikiran manusia? Manusia yang haus akan sesuatu yang baru tiba-tiba merasa bahwa segala sesuatunya di alam semesta ini bisa berjalan sedemikian rupa, pasti ada sesuatu atau seseorang yang mengaturnya. Terciptalah ‘Tuhan’.


Tuhan dulu atau manusia dulu?


Jatinangor
y&;c