Pages

Tuesday, February 23, 2010

Jawaban itu datang

Apa hal pertama yang selalu Anda lakukan saat baru membuka mata saat baru bangun tidur?

Hal pertama yang selalu saya lakukan adalah melihat handphone, apakah ada missed call atau sms. Entahlah sejak kapan kebiasaan itu muncul, mungkin semenjak ‘Nabi Nokia’ muncul merajalela di Nusantara. Saya sebut ‘Nabi Nokia’ karena ‘pengikutnya’ banyak sekali!! (Tolong ini bukanlah sebuah pelecehan agama, hanya ungkapan)

Mata saya seketika membelalak. Darah terasa mengalir lebih cepat mengisi lorong-lorong pembuluh darah saya. SMS yang sunguh mencengangkan.

Begini bunyinya:

“teguh, jilo, kita sidang usmas tgl 2 maret jam 9! pengujinya pa dandi dan bu titin. ahaha, gak deng, pngujinya bu lily dan bu nonon..hehe..ada yg pnya no ganjar 04?”

Puji Tuhan. Ternyata doa saya dijawab dengan sangat cepat! Baru kemarin saya berkeluh kesah dan marah-marah karena belum ada kemajuan sama sekali dengan skripsi saya. (Untuk menyegarkan pikiran Anda, mungkin Anda perlu membaca kembali postingan saya yang ‘Drama wangi hari ini’..

Malam sebelumnya, sejam lamanya saya berdoa, berkeluh kesah pada Allah. Saya sampaikan segala keinginan saya, segala harapan saya, segala ke-BM-an saya. Bahkan ada bacaan dalam bahasa Arab yang saya ulang terus hingga 100 kali. Dan JEBRET, jawabannya langsung datang persis saat pertama kali saya membuka mata. :)

Senyum langsung menghiasi wajah saya yang masih bau apek. Teriakan bahagia langsung membangunkan cicak yang mungkin masih mendengkur di langit-langit kamar. Entah mengapa saya sama sekali tidak takut menghadapi sidang usmas ini.. Saya terlalu yakin bahwa sidang ini adalah pintu gerbang saya menuju perjalanan ke Graha Sanusi..

Perjalanan yang patut saya ambil dari sini adalah, ada sebuah kekuatan besar di luar sana, yang biasa manusia sebut sebagai TUHAN, yang pasti akan memberikan sebuah keajaiban yang tidak akan pernah kita duga kapan dan bagaimana itu akan terjadi. Yang perlu kita lakukan hanyalah berpegang teguh pada keyakinan bahwa semua yang kita harapkan akan terjadi. Doa, adalah sebuah media keyakinan yang akan menarik semua energi positif di alam semesta ke dalam diri kita.

Terimakasih Tuhan. Semoga Engkau terus memberikan keajaiban-keajaibanMu terus pada hambaMu ini :)

 

There can be miracles
When you believe
Though hope is frail
It's hard to kill
Who know what miracle
You can achieve
When you believe
Somehow you will
You will when you believe

*When You Believe – Mariah Carey

 

Jatinangor, y&c

Monday, February 22, 2010

Drama wangi hari ini

Menangis tak bersedu.

Itu yang gw lakukan tadi siang. Setelah sholat Dzuhur. Tangisan cengeng seorang anak manja. Bukan karena minta dibelikan tapi tidak dibelikan sama orangtua. Tapi karena KEPANIKAN yang luar biasa.

Target wisuda saya adalah Mei 2010. Ya tahun ini, bulan ke 5. Sekarang sudah bulan Februari, tapi saya baru mengerjakan Bab 1, dan itupun belum disidang. Mau mati gak dengernya??

Rencananya, setelah sholat Dzuhur saya mau ke kampus. Mau melihat jadwal sidang dan meminta transkrip nilai. Dan ternyata, terimakasih banyak untuk hujan, saya terhambat ke kampus. Terpaksa saya harus melamun dulu dan marah-marah di Twitter karena hujan yang menghancurkan rencana saya. Lagi panik, ditambah rencana yang hancur, makinlah saya mencaci maki hujan. Kalau saya sedang ‘normal’, jarang sekali saya sampai menangis karena hujan.

Ya sudah, hujan akhirnya reda, saya pun pergi ke kampus dengan muka menekuk. Persis seperti wanita yang sedang PMS, bahkan Mama pun kena semprot amarah saya ketika dia menevon menanyakan jadwal sidang. So sorry Mom, bukan maksud kok..

Sampai di kampus saya ke kantor jurusan. Ada jadwal sidang, tapi tidak ada nama saya. Shit! Berarti waktu seminggu ini kembali terbuang percuma, kosong tanpa ada geliat pergerakan skripsi. Makin runtuh ketika saya membaca nama ‘Kania Laksita Raras’, sahabat saya yang ternyata ada dalam jadwal sidang usmas untuk hari Kamis, 25 Februari 2010. Saya bukan tidak mau dia sidang duluan, tapi dengan kepanikan berlebihan saya, jelaslah saya langsung drop! Haduhhh..

Kemudian saya melihat secarik pengumuman terpasang di dinding. Isinya, tanggal pelaksanaan sidang skripsi dan sidang komprehensif. Disitu juga tertera dengan jelas, tanggal 22 April 2010, tanggal terakhir pendaftaran sidang kelulusan. Makin drop. Hari ini tanggal 22 Februari, daftar sidang terakhir 22 April. Berarti saya hanya mempunyai waktu tepat 2 bulan untuk menyelesaikan skripsi. Dua bulan, tapi sampai saat ini saya belum sidang usmas. Ahhhh!!

Saya buru-buru keluar dari jurusan. Masuk kesana serasa masuk ke kamar mayat. Tidak ada ‘aura’ kehidupan. Saya seperti sesak napas melihat berbagai pengumuman yang berhubungan dengan kelulusan.

Saya kemudian berkumpul dengan beberapa teman seangkatan. Disana ada juga beberapa mahasiswa yang sedang mengurus untuk usmas. Salah satunya ‘Bunga Dewi Kusuma’. Saya pun bercerita bahwa tadi saya menangis karena kepanikan berlebihan. Bunga pun menjawab, “Baru sekarang nangis? Gw mah udah dari dulu.”

Ahhh ternyata memang bukan saya saja yang merasakan ini. Merasa ada yang senasib sepenanggungan lah. Jadi lumayan enteng. Tapi tidak serta merta jadi lupa daratan juga sih..

Pulang dari kampus, saya pergi ke Jatos. Sebuah pusat perbelanjaan. Ya lumayanlah, belanja ke Superindo dan makan dengan ‘Gebi Meidina Sabartin’ dan ‘Yudha Putra Pratama’, berusaha mendistract pikiran biar tidak over panik. Gebi bilang kalo sebaiknya saya bukan menargetkan wisuda Mei. Sebaiknya pikirkan saja kelulusan sidang, kalau wisuda sih bisa kapan saja katanya.. Hmm, bener juga sih sebenernya. Tapi ya tetep aja panik!

Sampai di kosan, saya ternyata kelewatan waktu sholat Ashar. Ya mau apa lagi. Terpaksa saya hanya sholat Magrib. Sebelum sholat Magrib, saya ingat. Saya pernah diberikan sebuah buku doa oleh seorang guru ngaji mama saya. Buku doa itu pernah saya baca dulu saat saya sedang mengalami hal yang sama seperti sekarang. Panik. Tapi saat itu, saya sedang panik menghadapi pengumuman SPMB. Alhamdulilah ternyata buku itu masih saya simpan. Agak berdebu, menandakan saya jarangggg menggunakannya. Ya saya memang bukan seorang muslim yang taat. Hanya sholat saat niat. Dan niat itu datangnya 1 kali dalam seribu malam. Hehe

Selesai sholat Magrib, saya membaca buku itu. Buku setebal sekitar 35 halaman itu, harus dibaca dari awal hingga akhir. Dan itu bahasa Arab. Saya hanya membaca bahasa Arab yang ditulis dalam huruf Latin saja (saya tidak bisa membaca huruf Arab). Di dalam buku itu ada banyak doa, pagi dan petang, ada juga Shalawat Nabi. Mulut saya komat kamit terus, sampai sejam lamanya.

Di tengah-tengah doa, tiba-tiba tercium wangi bunga yang sangat kuat. Cukup lama. Dan saya merinding. Saya itu penakut, dan saya takut kalau tiba-tiba ada hantu yang datang. Bahkan jika Malaikat yang datang, mungkin saya juga bisa takut. Saya sangat penakut. Saya sempat berhenti membaca doa. Saya perhatikan dulu keadaan sekeliling kamar sambil ‘baca-baca’ (padahal saat itu saya sedang baca doa, ngapain juga takut ya, bago amat). Wangi itu bertahan cukup lama sekitar 10 menit, lalu hilang seketika.

Selesai berdoa, saya merasakan sensasi yang luar biasa. Tenang dan sangattt ringan. Kepanikan saya tiba-tiba hilang. Saya kemudian kembali merasakan sebuah manfaat doa yang luar biasa. Ajaib. Sampai saya menulis ini, hati saya masih setenang air sungai yang jernih. Tidak ada jantung yang berdebar seperti siang tadi. HEBAT!!

Semoga saja perasaan seperti ini terus berlangsung sampai saya menangis kembali. Bukan menangis seperti saat siang tadi, bukan menangis karena kepanikan, tapi menangis karena kemenangan, sebuah kelulusan.

Jatinangor, y&c

Sunday, February 21, 2010

Up Side Down

Lama sekali saya tidak pernah menyentuh blog ini…

Ya sudahlah, anggap saja kemarin saya sedang mati, dan kini bangkit kembali. Anda yg membaca mungkin muak jika harus terus menerus mendengarkan kisah saya. Gampang.. Anda tidak usah membaca jika tidak ingin. Sama halnya jika dalam Twitter, Anda tidak suka dgn status mereka yang Anda follow, ya Anda tinggal unfollow mereka saja. Mudah..

Namun tidak mudah bagi saya mau memulai kisah ini darimana. Ngalor ngidul tidak jelas arah pembicaraan ini. Sudah terlalu lama saya tidak menumpahkan emosi saya, senang maupun sedih. Saya sudah lupa bagaimana gaya bahasa tulis saya. Jari ini juga sudah terlalu ‘kelu’ untuk menuturkan cerita yang bisa membawa emosi Anda mengalir..

Saya terlalu menyalahkan waktu. Sebenarnya kemampuan saya itu masih ada disini (sambil menunjuk ke kening saya yg memiliki luka bekas operasi). Hanya hati ini (sambil menepuk lembut beberapa kali ke dada) yang sepertinya sedang dilanda sebuah ‘ancaman’. Entah ancaman apa..

Anda tahu, sekarang saya sedang sendiri. Not literally, bukan juga sendiri dalam hal cinta. Ahhh gak usah berbicara cinta dulu sama saya untuk saat ini. Non sense! Saya memang kurang beruntung dalam hal percintaan.. Sebut saja saya kapok..

Ok, saya tidak akan membicarakan cinta.. See??! Bagaimana cara bercerita saya berantakan. Dari intro saja sudah acak kadut. Sekarang malah berbicara anti-cinta. Arghh (sembari mengacak-acak rambut dan menghisap sebatang rokok)..

Intinya sekarang, saya sedang mengalami kekalutan. Kalut akan masa depan. Krisis! Bisa dibilang begitulah.. Saya merasa.. WASTED. Hmm, awalnya saya bingung mau menggunakan kata apa dalam mengungkapkan fenomena diri saya. Namun sepertinya kata ‘wasted’ ini cocok. Agak ekstrim ya? Ya memang itulah yang sedang menimpa saya. Saya lelah dengan semua ini. Keinginan yang tidak pernah jelas kemana arahnya. Saya sendiri tidak tahu mau jadi apa ketika sudah menyandang gelar S.Ikom. Hahhhhh.. Bahkan saya tidak terbayang perjalanan panjang menuju Graha Sanusi (tempat keramat di kampus, tempat acara wisuda, tempat dibacakan Yogi Anindya Cerdito, lalu maju untuk mengubah posisi tali.. tidak terlalu penting sebenarnya acaranya, tp kenapa semua orang ingin sekali kesana.. heran sendiri).

Anda mengikuti tidak dari tadi? Omongan saya sudah ngalor ngidul. Tidak jelas arahnya. Sudah pukul 4 pagi WIB tapi mata saya masih terpaku ke layar monitor, dan telinga saya masih setia mendengarkan ‘konser’ album Glee dengan televisi yang ‘menonton’ saya. Ey, sudahkah saya menceritakan tentang Glee? ..Haduhhh jadi nyerempet lagi kan ke mana-mana

Saya rasa sudah tidak kondusif. Mungkin inilah yang dinamakan sebagai demam skripsi!! Yahhh inilah dia. Akhirnya saya merasakannya. Bahkan saya belum tahu apakah judul skripsi saya diterima, bahkan saya belum sidang usmas (lbh dikenal sbg sidang proposal mungkin kl di kampus lain). Entah kenapa saya merasa seperti sedang menaiki wahana roller coaster. Kadang saya sangat percaya dan yakin bahwa judul skripsi ini akan lolos dan menghantarkan saya ke Graha Sanusi pada Mei 2010. Tapi bisa tiba-tiba saya ingin melarikan diri dari kenyataan krn menganggap kalau judul skripsi saya kurang mumpuni.

Mungkin yang perlu saya lakukan sekarang hanyalah berharap. Berharap pada Tuhan Yang Maha Esa. Sudah lama sekali saya tidak ‘berbincang’ denganNya mengenai kehidupan ini. Sudah terlalu jauh hubungan saya denganNya. Mungkin karena ini juga mengapa saya tidak bisa berpikir dengan jernih. Semoga saya bisa ‘PDKT’ lagi denganNya. Ya mungkin kehidupan percintaan saya tidak beruntung, namun semoga hal ini tidak berlaku dalam merajut percintaan dengan Tuhan Sang Maha Kuasa..

Sekarang saya bingung mau mengakhiri postingan ini bagaimana. Mungkin bisa dengan mengucapkan Basmalah, menandakan bahwa saya harus segera memulai sebuah ‘perjuangan’ dan ‘pengharapan’ dalam menyambut sebuah hidup yang mengalir dan tentu arah.

May God be with me… :)


Jatinangor, y&c