Pages

Sunday, December 30, 2012

Is this quarter life crisis or what?

Hi Tienda.

It's been a longgg time since I visit this blog. Blame the job. :)

Anyway...

I have this feeling. The feeling that I don't know how to describe.

I feel insecure, but I don't know which part of mine that feel that. I feel insecure, but I don't know why.

I just told one of my friend about this, then she gave me that scary answer. "Quarter life crisis" Yes I'm 25, and yes I already knew about that kind of crisis but I don't know the circumstances would be this hard.

When you see Path, you feel lonely. When you play with your adorable dogs, you cry. And when you hear some news, you get angry at a moment.

You can't sleep till 3am, like you gonna have a final test in the morning. You wake up in the middle of your sleep. You think, but you don't know what are you thinking about. It's just blank. Zero.

I feel like I have no one. I feel like I don't know anymore about my friends' life. I lost in track.

Yes now I'm in this situation.

I don't know how to pass this phase, but they said it will stay for at least for two years.

Yeah. Fuck up.

Wednesday, April 27, 2011

Kompensasi

Kompensasi.. Banyak orang mengartikannya sebagai imbalan. Memang. Imbalan itu bisa dimaknai secara positif, maupun negatif. Semua cenderung relatif.

Dalam sebuah artikel di sebuah surat kabar nasional, menceritakan mengenai kompensasi. Istilah kompensasi yang ternyata juga dipakai dalam dunia ekologi tumbuhan. Artikel ini menceritakan mengenai kompensasi yang dirasakan pohon, atau tanaman yang diserang oleh hama ulat bulu. Pepohonan yang kemudian meranggas karena digerogoti ulat bulu, ternyata akan tumbuh lebih kuat, berdaun lebih lebat, dan berbuah dengan kuantitas dan kualitas yagn lebih baik. Ini disebut dengan istilah “Kompensasi”. Kompensasi yang positif.

Lantas apa kompensasi yang negatif? Entahlah. Saya sendiri tidak begitu mengerti mengenai positif dan negatif. Walaupun biasanya setiap orang cenderung lebih mudah menilai semua hal yang negatif dibandingkan yang positif. Orang akan lebih mengingat hal yang negatif dari sesuatu hal, atau dari orang lain, ketimbang mengingat hal yang postif dari sesuatu hal atau orang lain tersebut..

Teror bom mulai kembali marak. Layaknya tren baju spring yang sedang up to date, berita teror bom kembali sering menghiasi layar televisi, surat kabar dan timeline Twitter baru-baru ini.

Untunglah isu-isu bom ini tidak kemudian menenggelamkan Indonesia seperti yang sudah-sudah. Teror demi teror ini memberikan kompensasi yang nyaris sejajar dengan istilah “kompensasi” pada dunia ekologi tumbuhan yang telah dibahas di atas tadi. Teror-teror bom tersebut justru semakin menyadarkan rakyat Indonesia akan sebuah ancaman. Ancaman yang menginginkan perpecahan di negeri ini. Ancaman yang ingin mengahncurkan ke-Bhineka-Tunggal-Ika-an di zamrud khatulistiwa.

Terimakasih untuikpada tukang teror--saya sebut tukang karena sepertinya orang-orang tidak berguna seperti ini mulai menganggap bahwa menjadi teroris meruapakn profesi—telah menumbuhkan semangat pemberantasannya. Suicide mission untuk para tukang teror itu. Mau melibas 230juta rakyat Indonesia? Jangen coba-coba. Jika kalian tidak suka dengan perbedaan di negara ini, jika kalian tidak suka dengan—yang katanya—kemungkaran di negeri ini, silahkan cari negeri lain yang semua penduduknya tidak punya otak. Tidak di negeri ini. Negeri ini bisa tumbuh sebesar saat ini justru karena banyaknya perbedaan. Jika tidak karena adanya etnis Tionghoa, perdagangan tidak akan pernah sukses. Jika tidak karena adanya umat Kristiani, departemen store tidak akan bisa membagikan bonus untuk para karyawannya karena peningkatan penjualan saat Natal. Jika tidak karena F.X. Silaban, Masjid Istiqlal tidak akan berdiri. Dan yang terpenting, jika tidak karena para tukang teror, saya tidak akan mampu mempunyai pemikiran seperti yang tertuang dalam tulisan ini.

 

Jakarta,

y&c

Friday, March 25, 2011

The Cruise series. The meeting. (Part 1)

queen-mary-2

Vivo City yang besar sudah mulai terlihat kecil. Sudah sekitar 15 menit yang lalu kapal ini meninggalkan Singapore Cruise Centre, dermaga yang diperuntukkan untuk tempat bersandar kapal pesiar dari seluruh dunia. Relieved..

Untuk kali pertama saya bisa berlibur bersama keluarga setelah kurun waktu 10 tahun. Inilah saat yang saya tunggu.. seharusnya. Namun mungkin sekelumit masalah yang saya tinggalkan di belakang, masih menumpuk, dan siap menampar saya sekembalinya saya di tanah Singa itu. Pekerjaan saya sebagai seorang editor di sebuah majalah lifestyle ternama memang telah menyita waktu saya. Waktu untuk sekedar me time, waktu luang bersama keluarga, apalagi waktu untuk bersama pacar.

Saya tidak merasa tinggal di kawasan Asia Tenggara. Saya seperti tinggal di Jepang, di mana waktu sangat cepat datang dan pergi. Everything’s rushing in this island. And I need a break. Whether there’s still a huge homework back then, I don’t care. It’s okay to break rules sometimes though.

Masih ada 72 hari perjalanan sebelum Queen Mary 2 ini sampai di New York. Entah apa rasanya saat saya bisa melihat Patung Liberty menyambut kapal ini datang. Queen Mary 2 masih memegang status sebagai kapal pesiar terbesar yang mengarungi lautan dunia sampai saat ini. 21st century’s Titanic. Ada yang menarik, kapal ini memiliki planetarium. Yes, this is the first floating planetarium in the world. Amazing. Watching the star constellations in the middle of the darkness of the ocean, epic!

Queen Mary 2 akan bersandar di 21 dermaga kapal pesiar ternama dunia, sepanjang Laut China Selatan, Samudera Hindia dan Atlantik.

 

 It’s gonna be a long journey…

******

1st STOP. Laem Chabang,Thailand.

Setelah menempuh perjalanan laut 47 jam, Queen Mary menyandar di Laem Chabang International Terminal pukul 8 pagi. Laem Cabang adalah sebuah kota pelabuhan. Hiruk pikuk kapal kontainer sudah hilir mudik di pelabuhan yang terletak di Teluk Thailand itu. Letaknya cukup jauh dari Bangkok. Saya agak kapok untuk bepergian di tanah Thai. Kebanyakan orang Thai tidak bisa berbahasa Inggris, dan itu sangat menyulitkan. Kapal akan bersandar agak lama, sekitar 10 jam.

What should I do then? Goshhh…

Ayah dan Ibu sudah rapi, mengenakan sunglasses dan topi ala turis dengan kamera yang digantungkan di leher. They’re so exciting.

Kamu gak turun, dek?

Gak ah. Nanti aja. Ayah ibu duluan aja. Kak Tisa dan Kak Rio mana?

Mereka sudah tunggu di depan lift. Ya udah nanti kalo kamu sudah turun, kasih tau ayah ibu ya.

Yeah, okay.

Saya melengos, tapi masih bisa merasakan bahwa kedua orangtua saya saling bertatapan mata heran. Mungkin mereka berpikir, ini adalah liburan yang saya rencanakan, tapi kenapa saya terlihat tidak bernafsu. Hell..

Saya memutuskan untuk berjalan-jalan di dek kapal. Saya masih sibuk dengan BlackBerry saya yang sedaritadi terus kedatangan email kerjaan. Saya agak menyesal membawa BB ini. Kalau saja bukan karena Peter yang memaksa..

Ting. BBM masuk..

How’s your trip beib? Pogoshipo.. (Pogoshipo, bahasa Korea yang artinya ‘kangen’)

So so.. Don’t really like this 1st stop. Kinda boring. Hehe. Miss you too, P. XOXO

Saya bersandar ke railing. Sesekali melihat ke pemandangan Laem Chabang yang tidak kalah kumuh dengan Marunda di Jakarta. Perhatian mata saya sedang terpusat ke lingkaran di jati manis tangan kiri. I’m taken. Bound. Gara-gara lingkaran ini saya harus membawa BB. Karena lingkaran ini saya harus memboyong keluarga saya pergi ke New York, tempat Peter tinggal. Senyum tipis..

Saya terus memutar-mutar cincin ini. Memandanginya dan tidak pernah bosan.

Hey engaged boy!

Saya kaget dan reflek langsung menyembunyikan tangan kiri saya ke dalam kantung celana.

Me?

Yeah you. Who else..

Is there anything I can help?

Naaa. Just want to say hi. I’ve been watching you since you’re doing monologue mimics while staring on your smartphone.

Saya hanya bisa senyum kepadanya kemudian membuang muka ke arah Laem Chabang.

I love this town. Busy yet traditional.

So typical. My fiance feel the same way.

Haha. You’re funny.

Tertawa kecil.

May I see your left hand?

What for?

Just curious..

Saya memberikan tangan kiri saya kepadanya. Dia membaliknya dan meraba telapak tangan saya.

Hmmm.. You’re going to see a man in this ship.

Ah man, that’s cheesy. You want me to ask you, ‘Ohhh who’s that man?’ And then you’ll answer, ‘He’s right in front of you.’ Are you livin in 90’s? Come on!!!

Oh wow. You’re such a sidekick! Damnnn. This trick always works.

Yeahhh it works to an easy man, but not me.

Anyway, I’m Sean. You?

Dia menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

Why would I shake your hand and tell you my name?

Because you want to…

Ah mata itu. Menatap tajam ke dalam mata saya.. Sigh.

A.. a.. I’m Wisnu.

See? I’ve told yaaa. It’s nice to meet you. I have to go.. See you around!

Ok. Bye.

Dia sudah menjauh. Saya kembali memandangi cincin ini. Sebenarnya terbersit dalam pikiran ini.. Apakah keputusan saya ini sudah tepat. Apakah Peter memang pasangan hidup saya…

Di kejauhan, rupanya Sean menatap saya tanpa saya ketahui. He’s smiling.

 

CONTINUE….

 

Jatinangor

y&c